(0286) 321345
bag.prokompimwsb@gmail.com Jl. Soekarno-Hatta No. 2-4, Wonosobo

WONOSOBO SUKSES MENYABET 3 PENGHARGAAN BERGENGSI DI HARI PERINGATAN KELUARGA NASIONAL

Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-32 Tingkat Provinsi Jawa Tengah menjadi momen yang sangat membanggakan bagi Kabupaten Wonosobo, yang berlangsung di Halaman Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang. Jum'at (18/7).

Bertepatan dengan peringatan HARGANAS, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, SE., MM., menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-32 di Provinsi Jawa Tengah, serta menekankan pentingnya momentum HARGANAS untuk merefleksikan kembali makna dan fungsi utama keluarga sebagai tempat perlindungan, pendidikan, dan pembentukan karakter generasi penerus bangsa.

Ia menyoroti hasil survei Forum Anak Nasional yang menunjukkan bahwa anak-anak cenderung lebih nyaman berbagi masalah kepada teman dibandingkan kepada keluarganya sendiri. "Hal ini merupakan cerminan bahwa peran keluarga sebagai tempat yang aman dan hangat perlu diperkuat kembali, dan sudah menjadi keharusan bagi seluruh elemen masyarakat untuk menghidupkan kembali keakraban dalam keluarga, termasuk dengan membatasi penggunaan gawai saat waktu bersama," ujar Sekda Sumarno.

Selain itu, Sekda juga menegaskan bahwa keluarga adalah produsen utama sampah rumah tangga, dan karena itu menjadi ujung tombak dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Ia mengajak masyarakat untuk menjadi produsen sampah yang bijak dengan meminimalisasi dan mengelola sampah sejak dari rumah, melalui pemilahan organik dan non-organik. "Kesadaran ini perlu diperkuat tidak hanya dari sisi lingkungan, tetapi juga melalui pendekatan moral dan spiritual. Membuang sampah sembarangan disebut sebagai tindakan yang tidak hanya merugikan sesama, namun juga bisa membawa dampak dosa secara spiritual," imbuhnya.

Mengakhiri sambutannya, Sekda mengajak seluruh keluarga di Jawa Tengah untuk memperkuat peran keluarga dalam membentuk generasi emas yang sehat, cerdas, dan berkarakter, sebagai bagian dari kontribusi menuju Indonesia Emas 2045. "Mari kita hidupkan kembali fungsi keluarga sebagai tempat berlindung, mendidik, dan membentuk kepribadian anak. Keluarga adalah fondasi utama mewujudkan bangsa yang berkualitas," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (PPKBPPPA) Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno Sulistyowati, S.STP, menyampaikan apresiasi atas prestasi yang berhasil diraih atas Tiga Penghargaan untuk Wonosobo, yakni:

Juara I Kampung Keluarga Berkualitas – Kampung KB Abhinaya, Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek

Juara I Rumah DataKu – Rumah DataKu Maduretno, Kecamatan Kalikajar

Juara III PIK Remaja – PIK Remaja dari Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Wonosobo

Tak hanya di tingkat provinsi, dua dari tiga prestasi tersebut juga memperoleh penghargaan tingkat nasional, yakni:

  • Juara II Nasional Kampung Keluarga Berkualitas untuk KBA Binaya
  • Juara I Digital Regional I Nasional untuk Rumah DataKu DesanMaduretno

Menurutnya, keberhasilan ini merupakan hasil dari sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, serta para pendamping di desa dan kecamatan. Ia menjelaskan bahwa Pemkab Wonosobo telah memberikan dukungan penuh sejak tahap awal pembentukan hingga proses seleksi dan evaluasi lomba.

Lebih dari sekadar lomba, "prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Wonosobo. Saat ini, seluruh desa dan kelurahan telah menjadi kampung KB dan membentuk Rumah DataKu, sehingga keberhasilan para juara ini dapat dijadikan role model untuk penguatan pembangunan keluarga berkualitas di tingkat lokal," jelas Dyah.

Ia juga menyampaikan harapan agar bentuk dukungan pemerintah tidak berhenti pada ajang lomba saja, tetapi juga diwujudkan melalui apresiasi yang berkelanjutan terhadap desa-desa yang terus menunjukkan kemajuan. Ini sejalan dengan komitmen Bupati Wonosobo untuk memberikan perhatian khusus kepada desa yang berprestasi.

“Prestasi ini bukanlah titik akhir, melainkan langkah awal untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun keluarga sebagai pondasi masyarakat dan daerah yang lebih baik,” pungkasnya.