(0286) 321345
bag.prokompimwsb@gmail.com Jl. Soekarno-Hatta No. 2-4, Wonosobo

Wakil Bupati :Santri Kudu Biso Ngaji Biso Tani

Pandemi global covid-19 sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat secara luas. Namun dengan keadaan seperti ini tidak boleh hanya diam saja. Semua harus beradaptasi dengan kondisi yang ada, dan harus semangat untuk bangkit bersama-sama, baik dari sektor pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Tidak terkecuali di lingkungan pondok pesantren yang juga merasakan dampak. Para santri, harus mampu mensikapi dan berinovasi dalam membekali diri untuk menyongsong masa depan.
.
Salahsatunya dengan berwirausaha di masa pandemi menjadi pilihan yang tepat, namun harus dilakukan secara lebih kreatif dan inovatif. Selain untuk memperkuat ekonomi secara individu, berwirausaha bagi para santri dapat memperkuat ekonomi pesantren secara kolektif.
.
Dari sisi lain, banyak hal yang bisa diberikan kepada para santri. Baik Pemerintah, swasta maupjn ponpes sendiri bisa memberikan andil dalam membekali para santri. Melalui Program Pembinaan Pesantren Entrepeneur, diharapkan santri memiliki life skill dalam menyongsong kehidupan pasca menimba ilmu di pesantren, sehingga kedepan muncul pengusaha-pengusaha santri dari segala bidang khususnya pertanian.
.
"Santri kudu biso ngaji biso tani, karena tidak mungkin santri nanti jadi Kyai semua, maka harus ada bekal lain selain ilmu agama," hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Wonosobo Drs. H. Muhammad Albar, M.M., saat melakukan penanaman masal pisang mas di Dusun Kalilawang, Desa Sitiharjo, Kecamatan Garung, Wonosobo pada Jumat (25/6).
.
Albar mengatakan, kegiatan seperti ini dirasa perlu dan baik untuk di budayakan,  mengingat potensi santri yang sangat besar dalam mendorong kemajuan pembangunan bangsa salah satunya melalui pengembangan kewirausahaan. Selain itu para santri juga bisa diarahkan kepada kemampuan ilmu pertanian.
.
Wakil Bupati, yang notabene dulu merupakan seorang santri itu, menegaskan, "para santri sebenarnya sudah dididik dengan kemandirian. Yang membentuk mentalitas santri yang tahan banting, tidak gensi, dan siap menjalankan apa saja, mulai dari pekerjaan yang rendah hingga yang susah. Sehingga saya yakin para santri mampu berinovasi dan membekali mereka untuk menyongsong masa depan yang cerah," pungkasnya.