(0286) 321345
bag.prokompimwsb@gmail.com Jl. Soekarno-Hatta No. 2-4, Wonosobo

Sektor Pertanian Sangat Penting Di Tengah Masyarakat Agraris

Masyarakat kita adalah masyarakat agraris, oleh karena itu sektor pertanian menjadi sangat penting. Dan kantor ini menjadi tumpuan besar masyarakat, karena kita memiliki potensi besar di bidang pertanian. Demikian disampaikan Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, S.Ag, saat menjadi pembina Apel di Kantor Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Kabupaten Wonosobo, Senin (21/6).


Bupati juga menyampaikan bahwa pemerintah juga harus bisa membaca kondisi di lapangan terhadap sektor pertanian. “Seperti kondisi di lapangan saat ini masyarakat sedang ramai budidaya porang dan talas beneng. Oleh karena itu kita harus hadir untuk memberikan edukasi kepada para petani. Dari sisi apa, ya dari sisi kaca mata ilmiahnya, maksimalkan litbangnya, sehingga petani kita tidak menjadi petani musiman,” jelas Afif Nurhidayat.


Selain potensi pertanian, Wonosobo juga mempunyai potensi di bidang perikanan yang juga menjanjikan. Sudah banyak masyarakat kita yang memanfaatkan halaman rumahnya untuk budidaya ikan lele maupun nila, bahkan sekarang banyak juga yang budidaya ikan koi yang juga sangat berpotensi. Disini pemerintah juga harus hadir membersamai mereka, karena rasio kecukupan ikan di Kabupaten Wonosobo sebenarnya masih mengandalkan dari wilayah wilayah lain, terlebih menjelang bulan suci Ramadhan dan hari besar lainnya. Padahal kita punya potensi itu, ini menjadi PR kita bersama, yang harus kita selesaikan.

“Sementara terkait Kartu Tani, yang sering masyarakat sampaikan kepada saya dan pak wakil, bagaimana kita menekan angka persoalan yang ada di lapangan berkaitan dengan keterbatasannya pupuk dan lainnya, pemerintah harus bisa hadir memberikan solusi terbaik. Karena keluhannya masih ada, ini menjadi tantangan bagi kita untuk menyelesaikannya,” pungkas Afif Nurhidayat.


Sementara usai pelaksanaan Apel pagi, Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, Ir. Dwiyama Satyani Budyayu, M.Si, menyampaikan bahwa merujuk pada arah pembangunan jangka menengah daerah salah satu poin penting yang menjadi perhatian Dispaperkan adalah upaya pemulihan ekonomi akibat Covid-19 melalui sektor pertanian. Paling tidak ada tiga isu strategis yang menjadi perhatian Dispaperkan. Pertama, terkait ketersediaan dan keamanan pangan, kedua peningkatan akses saprodi bagi petani dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan ketiga penguatan kelembagaan petani.

“Untuk ketersediaan dan keamanan pangan dalam hal ini kebutuhan bahan pangan pokok berupa beras. Saat ini untuk produksi kita masih surplus tetapi yang menjadi perhatian kita kedepan terkait ketersediaan lahan sawah yang terus berkurang dan kebutuhan yang akan terus meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk. Di sini Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Bersama Kementrian Pertanian melakukan identifikasi dan pendatataan lahan pangan berkelanjutan (LP2B) sehingga diharapkan alih fungsi lahan sawah dapat diperlambat,” jelas Dwiyama.


Untuk peningkatan akses saprodi bagi petani, kedepan akan mulai difokuskan pada peningkatan akses petani pada benih/bibit yang berkualitas. Terutama untuk komoditas-komoditas potensial baik tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan maupun perikanan. “Kami berharap bisa memulai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi balai benih yang kita miliki, baik Balai Benih Pertanian Sariaji maupun Balai Benih Ikan. Sedangkan untuk penguatan kelembagaan petani, tahun ini mulai kita lakukan identifikasi dan penggalian permasalahan kebutuhan untuk pengembangan kelembagaan ekonomi petani. Kita berharap kedepan kelompok-kelompok ekonomi petani terbentuk karena kesadaran dan kebutuhan petani untuk meningkatakan kapasitas usaha tani secara kolektif,” tambah Dwiyama.


“Dalam pelaksanaannya tentu saja kita akan lakukan secara bertahap sesuai dengan prioritas masing-masing. Dengan memperhatikan kondisi maupun dinamika dilapangan dan tentu saja memperhatikan kemampuan sumber daya yang kita miliki,” pungkas Dwiyama.