(0286) 321345
bag.prokompimwsb@gmail.com Jl. Soekarno-Hatta No. 2-4, Wonosobo

Santri Diharapkan Menjadi Enterpreneur Islami

Dalam rangka mewujudkan Negara Idonesia, khususnya Kabupaten Wonosobo yang Baldatun Tayyibatun Wa Robbun Ghofur, santri diharapkan menjadi motor penggeraknya. Dalam hal ini santri sepatutnya mampu membangun stigma positif, bahwa santri tidak hanya pandai mengaji serta pandai ilmu agama, akan tetapi santri juga mampu berperan dalam pembangunan.

Sejalan dengan itu, Wakil Bupati Wonosobo Drs. H. Muhammad Albar, MM memberikan apresiasi positif dengan dilaksanakannya Pelatihan Bordir bagi Santriwati di Pondok Pesantren Al Anwar-Jawar (4 Juli 2022) oleh Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Wonosobo.

“Saya memberikan apresisasi positif dengan dilaksanakannya Pelatihan Bordir bagi Santriwati di Pondok Pesantren Al Anwar-Jawar, dengan pelatihan ini saya harapkan santriwati memiliki ketrampilan tambahan, yang nantinya akan bermanfaat saat terjun di masyarakat”, pungkas Drs. H. Muhammad Albar, MM.

Dalam sambutannya, Waki Bupati berharap kepada dinas dan instansi tekhnis terkait, untuk terus memberikan pembekalan soft skill dan life skill kepada santri-santriwati di Kabupaten Wonosobo.

“Saya berharap upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupate  Wonosobo, melalui dinas dan instansi tekhnis terkait untuk memberikan pembekalan soft skill dan life skill untuk terus dilakukan, tidak hanya berhenti pada ketrampilan jahit-menjahit atau sampai dengan bordir saja, akan tetapi saya harap ketrampilan yang diberikan dapat bervariasi menyesuaikan perkembangan teknologi dan informasi serta trend perkembangan ekonomi saat ini seperti: ketrampilan komputer, desain grafis bahkan apabila memungkinkan pelatihan barista, mengingat per-kopian dan penikmat kopi saat ini sedang trend”, ungkap Drs. H. Muhammad Albar, MM.

Dengan penguasaan ilmu agama dan ketrampilan yang baik diharapkan santri-santriwati ke depan setelah lulus tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, akan tetapi mampu menjadi enterpreneur-enterpreneur Islami yang berhasil serta mampu berperan serta dalam mengurai permasalahan yang dihadapi Kabupaten Wonosobo terkait kemiskinan ekstrem maupun stunting.

“Saya berharap mimpi saya dapat terwujud, ke depan akan semakin banyak lahir enterpreneur-entepreneur Islami, yang dengan ketrampilan dan kedalaman pendidikan agamanya memiliki kepedulian terhadap lingkungam sekitarnya serta kesadaran akan zakat, shodaqoh dan infaq, sehingga mampu berperan serta dalam mengurai permasalahan kemiskinan maupun stunting di Kabupaten Wonosobo, sebagai salah satu bentuk aplikasi pendidikan agamanya selama di pesantren serta perwujudan lahirnya enterpreneur Islami, kata Drs. H. Muhammad Albar, MM.

“Ayo gumregah, untuk menata kehidupan dunia dan akhirat yang lebih baik”, Drs. H. Muhammad Albar, MM menekankan.
Pada kesempatan yang sama dalam laporannya Utik Retno, SE, Kepala Bidang Pembinaan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo menyampaikan, bahwa Pelatihan Bordir bagi Santriwati Pondok Pesantern Al Anwar-Jawar adalah salah satu bentuk perluasan kerja.

“Pelatihan Bordir bagi Santriwati Pondok Pesantren Al Anwar merupakan 5 dari pondok pesantren di Kabupaten Wonosobo yang pada tahun 2022 ini mendapatkan pelatihan, dimana Pelatiha Bordir menjadi pilihannya dan tiap pondok pesantren berbeda-beda jenis pelatihannya sesuai dengan kemauan santri-santriwati, sebagai salah satu upaya untuk membuka peluang usaha serta kesempatan kerja bagi santri-santriwati”, kata Utik Retno, SE.

Menutup sambutannya Wakil Bupati, juga berpesan kepada santri-santriwati untuk tidak balapan menikah dan mensukseskan Program Pemerintah terkait pernikahan dini.

“Pada kesempatan yang baik ini pula, saya berpesan kepada seluruh santri-santriwati, ojo podo balapan mbojo dan mensuksekan program pemerintah untuk menekan pernikahan dini, tentunya ada dasar pemerintah membuat aturan minimal usia menikah 20 tahun, sudah melalui kajian yang panjang, jadi untuk santri-santriwati yang sudah siap menikah siapkan segalanya, siapkan ekonomi dan ketrampilan, siapkan mental dan yang tak kalah penting adalah kesehatan”, kata Drs. H. Muhammad Albar, MM.