(0286) 321345
bag.prokompimwsb@gmail.com Jl. Soekarno-Hatta No. 2-4, Wonosobo

Rapat Koordinasi Penanggulangan HIV AIDS Kab. Wonosobo

PEMDA WONOSOBO KOMITMEN BERANTAS PENYEBARAN HIV AIDS

WONOSOBO - Stigma dan diskriminasi yang masih dialami Orang Dengan HIV-AIDS masih menjadi tantangan dalam Upaya mengakhiri Epidemi AIDS di 2030 Mendatang.

Demikian disampaikan oleh Wakil Bupati Wonosobo, Drs. Muhammad Albar, MM dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan HIV-AIDS Kabupaten Wonosobo di Ruang Rapat Gebang Tinantar, Hotel Kresna. Kamis (5/10).

HIV-AIDS menjangkiti hampir ke seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Wonosobo. Berdasarkan data terakhir dari Tahun 2004 hingga Bulan Juni Tahun 2023 sudah ada kurang lebih 1.067 kasus dengan 681 penderita HIV dan 386 penderita AIDS. Berdasarkan kondiso tersebut peran seluruh stskholders, khsusunya kelompok kerja (POKJA) yang terbentuk melalui KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Kabupaten Wonosobo menjadi sangatlah penting, dalam melakukan Upaya Pencegahan, Pengobatan, Perawatan serta Pemberdayaan.

Selaras dengan itu, Wakil Bupati Wonosobo yang juga sebagai Ketua Harian KPA, Gus Albar sapaan akrabnya menyampaikan, “ini merupakan wujud kepedulian bersama dalam melaksanakan tugas mengatasi permasalahan HIV-AIDS dengan melaksanakan langkah-langkah strategis serta perlu adanya penyamaan persepsi antar POKJA yang ada dalam menanggulangi penyebaran penyakit menular HIV-AIDS di Kabupaten Wonosobo”, Ungkap Gus Albar.

Terkait dengan tantangan yang dihadapi dalam upaya penanggulangan dan pencegahan HIV-AIDS di Wonosobo, Gus Albar menegaskan, "sudah seharusnya pemerintah dapat menghadirkan kebijakan dan solusi yang konkret di lapangan, Sehingga, angka penularan dan penyebaran HIV-AIDS di Kabupaten Wonosobo dapat ditekan, dan masyarakat  dapat teredukasi dengan baik, termasuk dalam menghadapi stigma di masyarakat yang masih menjadi kekhawatiran dapat teredam akan penularan HIV-AIDS, sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap sesama maupun terhadap ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) serta perlunya kesadaran saling menjaga yang muaranya akan menekan angka penyebaran HIV-AIDS”, Jelasnya.

Ketua Harian KPA menegaskan “betapa pentingnya memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, karena penanggulangan tidak hanya bisa dilakukan oleh KPA. Kolaborasi dari para stakeholder terkait sangatlah dibutuhkan, terutama untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada pada masa ini, salah satunya muncul sebagai dampak perkembangan teknologi informasi. Kenapa demikian karena adanyanya penyalahgunaan media sosial untuk bersosialisasi dengan perilaku yang menyimpang di antara Masyarakat. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas bagi POKJA yang ada di KPA, utamanya POKJA Pencegahan dalam Membuat terobosan atau gagasan-gagasan terbaiknya sebagai Upaya menghentikan laju pertumbuhan dari HIV-AIDS di Wonosobo” Pungkas Gus Albar.

Disisi lain, Analis Kebijakan Ahli Muda Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Wonosobo, Dwi Erna Widayanti, SKM, M.HKes, Menyampaikan “HIV telah menjangkiti Kabupaten Wonosobo di hampir setiap kecamatan yang ada, oleh karena itu kelompok kerja yang ada ini kami berdayakan untuk meminimalisir penyebaran HIV-AIDS yang ada di kabupaten Wonosobo, maka sangatlah penting peran antar POKJA ini bersinergi dalam melakukan Upaya-upaya pencegahan yang harus dilakukan”, Ungkap Erna.

Sejauh ini, "Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo yang juga menjadi mitra kami bertugas selalu melaksanakan tugas sesuai fungsinya, mulai dari pencegahan dan pengobatan, namun Dinas Kesehatan tidak bisa berjalan sendiri, jadi kerja kami harus melibatkan tim pendukung lain yang tergabung dalam Keanggotaan KPA. Lintas sektoral untuk menangani masalah AIDS di Wonosobo harus menjadi komitmen bersama”, Imbuhnya.

Terakhir, “Bagian KESRA Setda Wonosobo yang merupakan Sekretariat bersama Dinas Kesehatan memiliki Harapan, semoga dari rapat ini kami akan memunculkan progress yang baik dalam menangani kasus-kasus HIV-AIDS yang ada, sehingga dapat tertangani dengan baik dan optimal", Pungkas Erna.