(0286) 321345
bag.prokompimwsb@gmail.com Jl. Soekarno-Hatta No. 2-4, Wonosobo

Penanaman Perdana Talas Beneng Program Pengentaan Daerah rentan Rawan Pangan

Tales Beneng, diharapkan menjadi primadona petani Wonosobo.

Dengan kondisi tanah dan lingkungan yang mendukung, diharapan tales beneng bisa menjadi komuditas unggulan Kabupaten Wonosobo, dan diharapkan pula Wonosobo akan menjadi pemasok Tales Beneng terbesar di Jawa Tengah. Demikian disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, Ir Agus Wariyanto, S.IP, MM, pada acara penanaman perdana Tales Beneng di Desa Gading Sukuh Kecamatan Kepil, Rabu (28/4).

Pada kesempatan itu Agus Wariyanto juga menyampaikan bahwa tales beneng bisa menjadi komuditas alternatif unggulan selain kentang. "Kalau bicara tentang kentang, Wonosobo sudah tidak asing lagi. Tapi kali ini akan kita tanam Tales Beneng, yang tidak saja untuk keanekaragaman pangan, namun juga Tales ini juga bisa digunakan untuk tanaman hias yang memiliki nilai ekonomis dan bisa menjadi primadona petani Wonosobo,” pungkas Agus Wariyanto.

Sementara pada kesempatan itu Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, S.Ag, menyampaikan bahwa penanganan rawan pangan dan pengentasan kemiskinan di Wonosobo menjadi isu penting, mengingat Wonosobo merupakan kabupaten dengan predikat miskin di Jawa Tengah. Tentu kondisi ini masih memprihatinkan dan harus dilakukan perbaikan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya menjadi kabupaten yang terbebas dari predikat miskin. Oleh karenanya, peningkatan kesejahteraan dan perekonomian daerah menjadi salah satu prioritas dalam arah perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Wonosobo kedepan.

“Saya menyambut baik inisiasi Desa Gadingsukuh dalam melakukan penanaman talas beneng ini. Tanaman ini merupakan tanaman pangan yang mengandung protein, mineral, dan serat pangan yang relatif tinggi. Selain itu, talas beneng telah menjadi komoditas ekspor yang menjanjikan. Talas beneng dapat diolah sebagai bahan dasar pembuatan kosmetik, serta berbagai produk olahan makanan, seperti, keripik, kue, dan bahan dasar makanan lainnya,” jelas Bupati.

“Hal ini membuktikan bahwa dengan pengolahan yang benar, talas beneng dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang menguntungkan. Oleh karena itu saya minta kepada Kepala Desa, Kelompok Tani, dan masyarakat Desa Gadingsukuh, untuk mencari tahu perkembangan informasi seputar peningkatan mutu tanaman, pengolahan, dan pemasaran produk olahan talas beneng, sehingga kualitas tanaman dan produk dapat selalu ditingkatkan dan saya minta Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Wonosobo agar dapat memberikan bimbingan dan pendampingan kepada masyarakat Desa Gadingsukuh, untuk mengelola potensi sumber daya alam desa ini, utamanya dibidang pertanian dan pangan, serta dalam mengembangkan budidaya tanaman pangan yang baru dirintis ini,” terang Afif Nurhidayat.

Bupati Wonosobo dalam kesempatan yang sama melaksanakan penanaman perdana Tales Beneng di Desa Gadingsukuh dengan didampingi Koordinator Kelompok Substansi Kerawanan Pengan Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian RI DR. Drs. Nasfirman Zul. N.Z. MM. Selanjutnya Bupati beserta rombongan meninjau ternak kambing, kolam lele dan ternak Kelinci. Bupati berharap petani mendapatkan pendampingan dari dinas tehnis mulai dari produksi sampai dengan pemasarannya.

"Jika Tales Beneng sudah ada pihak yang akan bekerja sama dalam pemasarannya, maka komuditas lainnya perlu dicarikan solusi pemasarannya, seperti misalnya Porang,” ungkap Bupati.

Sedangkan menanggapi pengembangan komuditas domba Wonosobo, Bupati berseloroh "Nanti saya juga akan memelihara Dombos. Lho lha iya supaya komuditas yang kita miliki dapat berkembang" tutup Bupati.