(0286) 321345
bag.prokompimwsb@gmail.com Jl. Soekarno-Hatta No. 2-4, Wonosobo

Masuk Zona Orange, Wonosobo Bersiap Melaksanakan PTM

Pemberlakuan PPKM Darurat yang di gaungkan oleh Pemerintah membuahkan hasil yang menggembirakan, dimana Kabupaten Wonosobo dalam mapping peta penyebaran covid-19 masuk dalam zona orange dan turun ke PPKM level 3.

Bermodal hal itu Kabupaten Wonosobo saat ini sedang bersiap untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimana salah satu syaratnya harus sudah masuk zona orange.

Bertempat di command center Setda, kamis (2/9/2021), Sekretaris Daerah One Andang Wardoyo, memimpin langsung rapat koordinasi secara virtual dengan Camat dan Kades se Kabupaten Wonosobo didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Kabag Pemerintahan Setda, Kabag Kesra Setda dan instansi terkait lainya dalam rangka persiapan pelaksanaan PTM.

Menurut Sekda PTM ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi, karena selama pandemi yang sudah berlangsung kurang lebih hampir dua tahun ini memaksa proses pembelajaran dilakukan dengan cara virtual atau secara daring. Dan hal ini sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Oleh karena itu Sekda minta semuanya bersama sama untuk menyamakan persepsi dalam rangka mewujudkan kondisi yang semakin baik. Sembari tetap mengingatkan agar jangan sampai kendor dalam hal disiplin prokes, agar kondisi yang sudah membaik ini bisa dipertahankan.

"PTM ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi, karena sudah dua tahun tidak ada PTM, ya kan, maka ini hal yang penting, kita harus samakan dulu persepsinya jangan sampai kendor meskipun sudah level 3, harus waspada apabila ada varian baru", tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Mohamad Riyatno, membenarkan bahwa dalam mapping, Wonosobo sudah masuk zona orange dan masuk PPKM Level 3. Terkait pelaksanaan PTM pihaknya memberikan perimbangan, dimana sudah ada zona hijau, kuning dan orange.

"Kita tidak ada zona merah di minggu 34, zona orange minggu 34 itu ada di Kecamatan Wadaslintang (desa Kumejing), Sukoharjo (desa Plodongan), Wonosobo (Kelurahan Wonosobo Timur), kita berharap bulan berikutnya bisa masuk ke level 2," ungkapnya.

Riyatno menambahkan dalam pelaksanaan PTM harus dilakukan berbagai hal, pada skrining awal perlu diperhatikan kondisi kesehatan yang akan melakukan PTM, tenaga pendidik maupun siswanya. Perlu diperhatikan pula , gejala ILI dapat mengarah ke gejala covid-19. Selain skrining, perlu adanya monitoring yang bisa dilakukan oleh Satgas Kecamatan dan Desa. Adanya koordinasi yang baik yang diharapkan dalam dalam pelaksanaan PTM nanti.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidkan Pemuda dan Olahraga, Kristijadi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan surat edaran terkait PTM berdasarkan SKB Menteri. Sebelum penyelenggaran PTM terbatas, akan dilakukan simulasi PTM terlebih dahulu. Serta dipastikan adanya izin dari orang tua dan Satgas Kabupaten. Sembari meminta kepada Orang tua/wali siswa harus memastikan anaknya tetap disiplin menerapkan prokes.

"Kita harus memastikan anak didik mendapatkan pendidikan, maka PTM harus segera mungkin dilaksanakan, namun sebelum penyelenggaraan PTM terbatas ini, harus ada simulasi PTM dulu, serta pelaksanaannya nanti harus mendapatkan izin dari orang tua dan Satgas Kabupaten," terangnya.

Dikpora juga sudah menyiapkan tim untuk melakukan monitoring dan juga ceklis syarat yang harus dilengkapi untuk penyelenggaraan PTM. "Kita sudah membentuk tim untuk monitoring, ada beberapa ceklis atau syarat yang harus disiapkan sekolah agar dapat melaksanakan PTM".

"Rencananya simulasi PTM akan dilaksanakan pada 8 September, dan maksimal 21 september. Silahkan Satgas Kecamatan/Desa/Kelurahan untuk mengecek sekolah berdasar ceklis yang sudah kami buat ini".

Pada kesempatan itu Sekda meminta dengan tegas, untuk tidak cuek dengan kondisi ini. "Saya minta tidak cuek dengan kondisi ini, lakukan monitoring, kita punya waktu 4 hari untuk mempersiapkan simulasi PTM dan PTM terbatas
Ada 35 sekolah yang PTM terbatas, dan lainnya mungkin akan mengikuti simulasi PTM," tegasnya.