(0286) 321345
bag.prokompimwsb@gmail.com Jl. Soekarno-Hatta No. 2-4, Wonosobo

"Makan Kenyang Bayar Pakai Doa", Sebuah Tagline Warung Makan Gratis Untuk Masyarakat Yang Menjalani Isoman

Dimasa pandemi Covid-19 ini membawa kita semua untuk menjalani aktifitas dengan segala pembatasan serta harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Namun pandemi ini juga mengajarkan kepada kita untuk tetap mengutamakan kepedulian, nilai gotong royong dan saling membantu antar sesama.

Bertempat di Pendopo Kabupaten, selasa  (9/8/2021), Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, S.Ag., melaunching program kerjasama antara Bumbu Langit dan Grab untuk pengantaran paket makan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan, dan diutamakan bagi mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri.

Atas nama Pemerintah, Mas Afif menyambut baik program tersebut. Ia menyampaikan terimakasih kepada Bumbu Langit dan Grab. Karena dengan program ini telah memberikan kemudahan bagi masyarakat Wonosobo yang sangat membutuhkan dalam masa pandemi yang serba berat ini, utamanya bagi mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah yang memang sangat membutuhkan perhatian.


"Atas nama pemerintah kami ucapkan terimakasih, saya menyambut baik program ini, hari ini saat yang tepat berbagi apa saja. Di kanan kiri kita masih banyak yang butuh sentuhan kasih sayang kita, senyum kita, ini saatnya kita untuk berbagi. Kami menyadari warga kita yang terkonfirmasi positif masih tinggi dan mereka lebih memilih isoman, sehingga dengan itu mereka tidak bisa keluar rumah. Terus siapa yang akan mencukupi kebutuhan mereka? Sehingga kehadiran kawa-kawan ini tentu sangat meringankan beban para isoman. Kami berdoa semoga usahanya semakin berkah, rezeki tidak akan pernah tertukar. Makin banyak memberi, insyaallah akan semakin banyak diganti dengan yang luar biasa oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa," ucapnya.

Mas Afif menambahkan, warga masyarakat yang sedang menjalani isoman, diibaratkan hidup sendiri. Dalam menjalani isolasi tersebut, mengharuskan dirinya untuk tetap berada di rumah sendiri dan tidak boleh keluar rumah dalam waktu tertentu, sehingga perlu adanya perhatian dari semuanya. Sebagai dorongan semangat dan dukungan bagi mereka.


"Warga yang menjalani isoman itu ibarat hidup sendiri, didalam rumahnya apapun dilakukan sendiri karena diharuskan isolasi tanpa kontak dengan orang lain, bahkan keluarga sendiri, oleh karena itu perlu perhatian, ada jogo tonggo dan lain sebagainya, makanya kegiatan seperti ini sangatlah baik untuk kemanusiaan, sehingga saya harapkan ada banyak lagi yang ikut bergabung, demi kebaikan bersama," ungkapnya.

Bupati Wonosobo berharap program ini bisa menggugah semangat dan rasa kepedulian kepada masyarakat yang lain yang mampu. "Silahkan masyarakat wonosobo yang akan bergabung dengan bumbu langit, ini sarana ibadah dan insyaalloh sangat berkah".

Sementara itu Ketua Komunitas Bumbu Langit, Alfa mengatakan bahwa bumbu langit merupakan sebuah warung makan gratis, oleh karena itu para pejuang (istilah yang digunakan mereka untuk menyebut para kru bumbu langit) mengambil tagline makan kenyang dibayar pakai doa. Karena menurut mereka kenyang itu hak segala bangsa. Apalagi disaat pandemi seperti ini warga yang sedang menjalani isoman terpaksa tidak bisa masak karena tidak diperbolehkan keluar rumah. Sehingga program ini ada sebagai bentuk perhatian untuk mereka.

"Ini kan warung makan gratis, jadi tagline kami makan kenyang bayar dengan doa, karena kenyang itu hak segala bangsa, disaat pansemi seperti ini orang yang sedang isoman tidak bisa masak, tidak bisa beli makan keluar, jadi benar benar bukan hanya sekedar butuh makanan saja namun juga butuh perhatian, sehingga program ini kita inisiasi sebagai jogo tonggo yang kita naikan di level Kabupaten.

Selain itu Alfa mengatakan berkat kerjasama dengan Grab Ekspress ini akan memudahkan bagi bumbu langit dalam hal distribusi makanan kepada warga yang dituju. "Alhamdulillah melalui kerjasama dengan grab ekspress ini, kami sangat dimudahkan, yang tadinya kita kesulitan dalam hal distribusi, sekarang distribusi lebih terarah dan lebih cepat," ungkapnya.


Alfa juga berterimakasih kepada para pejuang bumbu langit sebagai donatur tetap, yang sudah bergabung saat ini berjumlah lebih dari delapan puluh orang, dan semua berasal dari berbagai kalangan.
"Terimakasih kepada teman relawan pejuang bumbu langi, mereka asalah sebagai donatur tetap, saat ini sudah asa 80 orang, alhamdulillah dari berbagai kalangan dan bukan hanya orang Wonosobo saja, karena ini untuk Kemanusiaan jadi tidak membatasi".

Alfa menegaskan untuk saat ini program bumbu langit dan grab ekspress baru bisa mendistribusikan makanan untuk sehari 50 paket. Namun dia berharap jika semakin banyak yang bergabung, pasti akan lebih banyak lagi yang bisa didistribusikan. "Kami juga mohon maaf karena untuk saat ini baru bisa mendistribusikan 5 kali seminggu dan 50 makanan perharinya, harapannya, jika nanti banyak yang bergabung maka bisa mendistribusikan lebih luas lagi dan menjalin kerjasama dengan berbagai instansi, dan dengan kegiatan kemanusiaan yang lebih luas lagi," pungkasnya.

Sementara itu Ariya Okatafiano, selaku City Manager untuk Emerging Central Java, menjelaskan kegiatan ini merupakan sebuah kolaborasi dengan partner di area Wonosobo, untuk berbagi dengan masyarakat yang sedang melaksanakan isoman di rumah. Selain itu kolaborasi ini sebagai bentuk partisipasi membantu pemerintah dalam upaya mempercepat pemulihan akibat dampak pandemi covid-19 ini.

"Kolaborasi ini secara teknis, rekan Bumbu Langit menyediakan makanan, sementara grab melakukan pengantaran gratis oleh mitra kami melalui layanan grab ekspres, sehingga orang yang sedang menjalani isoman tidak perlu keluar rumah. Dan saat ini kuota perhari sesuai penyediaan dari Bumbu Langit 50 paket pengantaran perhari," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati mengingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada dan dan hati-hati terhadap penyebaran covid-19. Masyarakat diminta untuk segera melakukan pe.eeimsaan ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala yang mirip dengan covid-19. "Kami minta masyarakat tetap waspada, jika masyarakat bergejala segera periksakan ke faskes terdekat, kalau ringan ya silahkan isoman namun tetap disiplin aturan dan dirumah aja, tapi jika sedang jangan takut jangan malu untuk periksa ke faskes, jangan nunggu sampai bergejala berat, kita sudah menyiapkan segalanya, agar masyarakat semua sehat," pungkasnya.