Kolaboraksi Menteri Pariwisata dan Ekraf dengan Plh. Bupati Wonosobo - Press Release
Wonosobo — Audiensi antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) dan Plh. Bupati Wonosobo, Wakil Ketua DPRD, anggota DPRD Komisi C, dan Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat digelar pada Kamis (18/02). Audiensi dikemas dalam kolaboraksi antara Menparekraf dan Kepala Daerah. Audiensi ini membahas mengenai peran pemerintah daerah yang harus saling berkolaborasi untuk memetakan dan mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat membukan lapangan kerja lebih banyak dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada acara ini, Plh. Bupati Wonosobo menyampaikan program terkait pengembangan destinasi wisata, yang diantaranya adalah pengembangan atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan harapan atas dukungan strategi promosi yang baik dan efektif diera pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan ini, Plh. Bupati Wonosobo memperkenalkan program penataan dan penguatan Kawasan 5 Dieng Baru. Adapun yang dimaksud dengan Kawasan 5 Dieng Baru adalah Kawasan Telaga Menjer dan sekitarnya, Kalianget dan sekitarnya, Koridor Candiyasan - Keseneng, Waduk Wadaslintang, dan Gununglanang Mergolangu. Diharapkan Kawasan 5 Dieng Baru ini akan menambah daya tarik pariwisata di Kabupaten Wonosobo.
Lebih lanjut mengenai Kawasan Koridor Candiyasan - Keseneng, dijelaskan bahwa di kawasan ini sedang dibangun akses jalan yang melalui lereng Gunung Sindoro dan Sumbing, serta akan dikembangkan untuk mendukung akses pariwisata di Kawasan Dieng. Berangkat dari berbagai permasalahan yang dihadapi seperti alih sungai dan hilangnya sumber mata air, alih fungsi lahan pertanian ke lahan pertambangan galian C, rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan kawasan yang konservatif dan berkelanjutan, dan eksplorasi kawasan yang berlebihan, Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo mengembangkan konsep pengembangan dan pengendalian yang terpadu untuk mempertahankan kelestarian alam sepanjang Kawasan Koridor Candiyasan – Keseneng.
Penataan Kawasan Koridor Candiyasan-Keseneng ini berkonsep penataan lahan pasca tambang, yakni menata kawasan yang rusak agar dapat menunjang kawasan sekitarnya yang sudah baik. Selain itu, optimalisasi pemanfaatan potensi yang ada seperti sumber mata air, kawasan permukiman, perkebunan, dan lain sebagainya akan dilakukan untuk menunjang rencana ini. Sedangkan pemanfaatan lahan tanah di luar areal penambangan akan ditata secara terpadu dan akan dikoordinasikan dengan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan. Penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional serta event budaya dan penguatan tradisi lokal pun menjadi salah satu solusi dalam penataan kawasan ini.
Kawasan Koridor Candiyasan-Keseneng ini merupakan jalan lingkar sepanjang 9,5 kilometer yang melewati 9 desa. Kawasan ini memiliki pemandangan alam yang indah, alias scenic view dengan penggunaan lahan didominasi sebagai ladang dan kebun teh. Pengembangan Kawasan Koridor Candiyasan-Keseneng dilakukan untuk mewujudkan kawasan yang efektif dan produktif melalui perencanaan pemanfaatan lahan untuk kawasan pariwisata dengan prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan.
           Dalam audiensi bersama Menparekraf ini, Plh. Bupati Wonosobo meminta dukungan dan arahan atas rencana penataan Kawasan Koridor Candiyasan-Keseneng, agar mampu menjadi salah satu kawasan destinasi unggulan di Jawa Tengah. Rencananya, kawasan ini akan menyajikan miniatur keunikan budaya dan suku yang berkembang di 5 benua di dunia namun tetap berpedoman kepada pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
© Copyright 2022. Diskominfo Kab. Wonosobo by Isa Maulana Tantra