Kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2022 Pagerejo
Warta Daerah,
Menanam Pohon Untuk Menopang Kelestarian Sumber Mata Air
WONOSOBO_Kabupaten Wonosobo merupakan wilayah dengan persediaan air yang cukup melimpah, dan menjadi penopang sumber air bagi daerah yang berada dibawahnya. Kabupaten Asri ini dikaruniai kawasan tangkapan area (Water Catching Area) yang luas, meliputi 4 kawasan yaitu, Kawasan Gunung Bismo, Kawasan Gunung Sindoro, Kawasan Gunung Sumbing dan Kawasan Pegunungan Selatan. Oleh sebab itu pelestarian alam wajib dijaga dalam upaya mempertahankan ketersediaan air, bagi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan anak cucu dimasa depan.
"Wonosobo berada di posisi yang sangat strategis bagi konservasi air, karena secara topografi Kabupaten kita berada di Kawasan Tangkapan Air yang luas meliputi Kawasan Gunung Bismo, Kawasan Gunung Sindoro, Kawasan Gunung Sumbing dan Kawasan Pegunungan Selatan, sekaligus Hulu dari 4 Daerah Aliran Sungai besar yaitu, Serayu, Luk Ulo, Bogowonto dan Tulis. Karunia tersebut harus senantiasa kita jaga agar tetap memberikan kemanfaatan sampai anak cucu", demikian ungkap Bupati Wonosobo pada acara Hari Menanam Pohon Indonesi Tahun 2022, di desa Pagerejo Kecamatan Kertek, senin (28/11/2022).
Namun, meskipun Kabupaten Wonosobo secara Hidrogeologi memiliki sumber daya air yang luar biasa, akan tetapi saat ini patut prihatin, karena berdasarkan pendataan Dinas Lingkungan Hidup, dari 1.675 Mata Air yang ada, 196 Mata Air atau 11,7% diantaranya debitnya bekurang ataupun mengering.
Apalagi jika melihat kondisi riil ketersediaan air yang tidak merata di seluruh wilayah, dimana berdasarkan data dari BPBD 71 Desa/Kelurahan di Kabupaten Wonosobo, diantaranya mengalami kekurangan air serta menjadi prioritas penanggulangan air melalui dropping air setiap musim kemarau, dimana secara geografis sulit mendapatkan akses air minum layak, karena secara hidrogeologi Desa-desa ini berlokasi di daerah air tanah langka.
Melalui momentum tersebut, Bupati berharap kepada seluruh masyarakat Wonosobo, untuk secara aktif ikut melakukan upaya melestarikan alam dan menjaga sumber air yang ada disekitar dengan menanam pohon. "saya juga mengajak seluruh masyarakat Wonosobo, mari kenali sumber air di sekeliling kita, pastikan kelestariaanya serta jaga area tangkapan air dengan menanam pohon, sebagai upaya penting bagi konservasi mata air, yang berkaitan erat dengan sektor rumah tangga, ekonomi, industri maupun pertanian, terutama fakta bahwa sebagian besar masyarakat Wonosobo bermata pencaharian pada sektor pertanian, yang tentu saja membutuhkan sumber daya air yang cukup, dimana ketidakcukupan air dikhawatirkan akan mengancam ketahanan pangan", katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati Wonosobo bersama Wakil Bupati Drs. M. Albar, M.M., serta anggota forkopimda lainya melepas relawan penanaman pohon di sekitar mata air Tuk Surodilogo. "saya megucapkan terima-kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Desa dan masyarakat Pagerejo, yang telah menunjukkan besarnya komitmen dalam melestarikan lingkungan hidup, begitu pula dalam menghormati keberadaan mata air Tuk Surodilogo melalui prosesi “Grebeg Surodilogoâ€, sebagai salah satu bentuk manifestasi rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah melimpahkan rezekinya kepada seluruh masyarakat Pagerjo dan sekitarnya", pungkasnya.
Selain penanaman pohon, pada acara tersebut juga dilaksanakan pemberian penghargaan Proklim dan Adiwiyata Kabupaten Wonosobo, serta Piagam Konservasi kepada BUMN/BUMD/Swasta.
Penghargaan Konservasi diberikan kepada Perumda Tirta Aji, PT. Indonesia Power, PT Geodipa Energy, PT. Tirta Investama, Perum Perhutani KPH Kedu Utara, serta Perum Perhutani KPH Kedu Selatan. Penghargaan Proklim diberikan kepada Desa Blederan, Desa Larangan Kulon dan Desa Bandingan. Sementara penghargaan Adiwiyata diberikan kepada SD N 1 Kalikajar, SD N 1 Kalimendong, MI Ma'arif Kejiwan, SMP N 1 Kertek, SMPN 1 Sapuran, SMP N 3 Kertek, SMP N 3 Kalikajar, MTs Ma'arif Garung.
© Copyright 2022. Diskominfo Kab. Wonosobo by Isa Maulana Tantra