(0286) 321345
bag.prokompimwsb@gmail.com Jl. Soekarno-Hatta No. 2-4, Wonosobo

KAMPANYE AKSI GIZI, JADI INOVASI BARU TURUNKAN ANGKA STUNTING DI WONOSOBO

KAMPANYE AKSI GIZI, JADI INOVASI BARU TURUNKAN ANGKA STUNTING DI WONOSOBO

Stunting menjadi ancaman serius yang berdampak buruk terhadap perkembangan kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan mental, dimana kondisi fisik dan gangguan metabolisme tubuh bersifat permanen serta tidak dapat diperbaiki jika tidak ditangani dengan benar.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas utama, agar sumber daya manusia berkualitas sebagai objek dan subjek pembangunan dapat terwujud, sebagai modal esensial bagi kemajuan bangsa.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Wonosobo Drs. Muhammad Albar, MM (Gus Albar) dalam Pencanangan Gerakan Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan gerakan aksi bergizi di SMP Negeri 2 Kertek, Jum'at (19/4).

Gerakan ini merupakan gebrakan baru Pemerintah sebagai upaya mendukung penurunan angka stunting yang menjadi salah satu langkah awal dari pencegahan agar tidak meningkat angkanya. Gerakan ini dilakukan secara serentak, khususnya bagi anak-anak yang dalam hal ini siswa atau pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).

"Tentu melalui pencanangan ini, Kita ingin membangun sejak awal, bagaimana para remaja-remaja putri itu sehat sejak dini sehingga ketika nanti sudah mulai menapaki langkah dewasa dan menikah akan memiliki keturunan yang sehat, punya gizi yang cukup dan kesehatan yang bagus untuk menunjang kehidupan anak-anak untuk pencegahan stunting", Ungkap Gus Albar

Menurut Gus Albar, Untuk mencapai target 14% di Tahun ini tentunya harus di lakukan dengan kerja keras dan menggerakkan sinergitas. Melalui intervensi yang cukup masif dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yang dilakukan Pemkab Wonosobo mampu menurunkan angka yang semula ada pada besaran 28,1 % menjadi 22,7 % dan terakhir melalui penggerakkan serentak penanganan stunting angkanya sudah 15,2 %.

"Dan itu saya kira akan menjadi gerakan serta motivasi kita bersama, saling bersinergi dan berkolaborasi dari berbagai banyak pihak terkait untuk kesehatan anak-anak remaja di Wonosobo khususnya pada tingkat pelajar SLTP", Terangnya.

Selain Pencanangan LILA kegiatan ini juga dikemas dengan Gerakan Nasional Aksi Bergizi melalui Kampanye Aksi Bergizi, yang melibatkan remaja putri sebagai penerima manfaat, Pemerintah Berharap kegiatan hari ini dapat memotivasi sekolah-sekolah lain untuk ikut melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi secara rutin, sebagai bentuk upaya peningkatan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, yang muaranya mendukung pencegahan stunting secara nasional. 

"Saya minta kepada segenap jajaran SMP Negeri 2 Kertek untuk dapat melaksanakan Gerakan Serentak Pengukuran LILA dan Kampanye Aksi Bergizi ini dengan baik. Kolaborasikan program ini dengan program lain seperti Jumat Berseri (Bersama Sehatkan Remaja Putri) dan sejenisnya, guna mengoptimalkan edukasi dan advokasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan stunting", Pungkas Gus Albar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Jaelan, SKP, M.Kes. mengatakan bahwa ini merupakan inovasi baru dari Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk penanganan stunting di Kabupaten Wonosobo melalui deteksi dini Lingkar Lengan Atas pada 5 sasaran, yaitu anak-anak remaja putri, calon pengantin kemudian Ibu hamil, Ibu menyusui dan Wanita Usia Subur (WUS)

"Dengan inovasi baru ini sinergi antara TP PKK Kabupaten, Dinas PPKBPPPA, Dinkes, Diskominfo, Disdikpora dan Bappeda secara bersama-sama ini, kita yakin bahwa angka stunting bisa terus kita turunkan bisa kita cegah di Kabupaten Wonosobo", Ungkapnya.

Bersamaan dengan kampanye aksi bergizi, ada 3 langkah yang di lakukan, pertama yaitu makan dengan gizi seimbang, kedua aktivitas fisik dengan senam dan ketiga melalui pemberian minum tablet tambah darah yang akan di konsumsi rutin setiap minggu bagi para remaja putri.

Dan harapannya melalui kegunaan serta bentuk dari program ini adalah dapat melihat kekurangan energi kronis (KEK) yang berlangsung menahun karena dalam pencegahan stunting ukuran lingkar lengan dapat menentukan dampak kesehatan kedepan. Untuk ukuran lingkar lengan sendiri, pada anak usia 10-14 Tahun ada di angka atasnya tidak boleh kurang dari 16 cm, sedangkan usia 15-17 tahun, 18,5 cm dan usia 18 tahun ke atas 23,5 cm.

"Artinya dengan pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) serentak ini kita sudah dapat memetakan mulai dari remaja putri bla bla bla mana yang kira-kira memiliki resiko kekurangan energi kronis, sehingga dapat menjadi basis kita dalam mengintervensi dengan pemberian makanan tambahan yang memiliki protein hewani", Pungkas Jaelan.


(Ka Panca | Dokpim)