(0286) 321345
bag.prokompimwsb@gmail.com Jl. Soekarno-Hatta No. 2-4, Wonosobo

Ada Yang Berbeda Di Pencanangan Bulan Dana PMI 2022

Pencanangan Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) Tahun 2022 Tingkat Kabupaten Wonosobo yang biasanya bertempat di Pendopo Bupati, untuk tahun ini digelar di Desa Gadingrejo Kecamatan Kepil, Kamis (14/7/2022).

Pada kesempatan tersebut Kepala Desa Gadingrejo, Mugeno memberikan apresiasi positif dengan dijadikannya Desa Gadingrejo sebagai tempat Pencanangan Bulan Dana PMI Tahun 2022 Tingkat Kabupaten Wonosobo.

“Saya menyampaikan apresiasi positif dengan dijadikannya Desa Gadingrejo sebagai tempat Pencanangan Bulan Dana PMI Tahun 2022 Tingkat Kabupaten Wonosobo, sasarannya sangat tepat sesuai dengan semangat PMI yaitu gotong-royong dan kemanusiaan, apalagi Desa Gadingrejo saat ini berstatus sebagai Desa dengan Tingkat Kemiskinan Ekstrim, tentunya momentum ini dapat dijadikan sebagai ruang untuk kami mendapatkan dukungan Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten untuk mengurai kemiskinan ekstrim di Desa Gadingrejo”, kata Mugeno.

“Perlu kami sampaikan pula, bahwa status Desa Gadingrejo sebagai desa kemiskinan ekstrim sebenarnya bukan miskin absolut, bisa dilihat dari bangunan rumah yang rata-rata gedung permanen dan bertingkat, akan tetapi permasalahan serta indikatornya adalah capaian jamban sehat juga angka anak melanjutkan sekolah, maupun stunting, dimana masih ada 55 KK yang masuk Kemiskinan Ekstrim dan 24 anak yang teridentifikasi stunting, untuk itu saya mohon dukungan seluruh komponen masyarakat Gadingrejo untuk bersama-sama mengatasi masalah tersebut”, pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua PMI Kabupaten Wonosobo, Heru Setiyawan mengatakan, Bulan Dana PMI sudah berlangsung setiap tahun, sebagai cerminan budaya gotong-royong dan kemanusiaan, dimana target Bulan Dana PMI Tahun 2022 Kabupaten Wonosobo adalah 1,7 M dan Bupati Wonosobo sebagai Ketuanya.

“Seperti kita ketahui bersama, bahwa Bulan Dana sudah berlangsung setiap tahun, sebagai cermin budaya gotong-royong dan kemanusiaan, dimana target Bulan Dana PMI Tahun 2022 Kabupaten Wonosobo adalah 1,7 M dan mendapuk Bupati Wonosobo untuk menjadi Ketua Bulan Dana PMI Tahun 2022 Kabupaten Wonosobo”, ungkap Heru.

“Target Bulan Dana PMIT Tahun 2022 Kabupaten Wonosobo yang mencapai 1,7 M, bukan tanpa alasan, akan tetapi menyikapi terkait berubahnya cuaca ekstrim saat ini, sehingga berdampak sejalan dengan meningkatnya kejadian bencana, sehingga membutuhkan pendanaan yang lebih serta sarana-prasarana dan operasional yang dibutuhkan”, tambah Heru.

Pencanangan Bulan Dana PMI Tahun 2022 Kabupaten Wonosobo di Desa Gadingrejo dirangkaikan dengan Hari Adhyaksa Ke-62 Tahun 2022. Pada kesempatan tersebut Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Wonosobo, Romy Arizyanto, SH, MH memberikan apresiasi Bulan Dana PMI Tahun 2022 Kabupaten Wonosobo yang berkolaborasi dengan Hari Adhyaksa Ke-62.

“Saya memberikan apresiasi Bulan Dana PMI Tahun 2022 Kabupaten Wonosobo yang berkolaborasi dengan Hari Adhyaksa Ke-62, melalui kegiatan donor darah, pemberian bantuan untuk korban bencana dan pemberian bantuan sembako bagi masyarakat kurang mampu, semoga mampu membangkitkan jiwa kemanusaiaan dan meringankan beban masyarakat kurang mampu”, ungkap Romy.

Sama halnya, pada kesempatan itu Bupati Wonosobo, H. Afif Nurhidayat, S. Ag menyambut baik pelaksanaan Pencanangan Bulan Dana PMI Tahun 2022 Kabupaten Wonosobo di Desa Gadingrejo bersamaan dengan Hari Adhyaksa Ke-62.

“Saya mengucapkan selamat Hari Adhyaksa Ke-62 Tahun 2022  kepada Kepala Kejaksaan Negeri Wonosobo beserta seluruh jajarannya, semoga melalui Tema “Hukum Humanis Menuju Pemulihan Ekonomi”, akan semakin memperkuat kolaborasi antara eksekutif dan yudikatif beserta seluruh elemen pemerintahan lainnya baik POLRI, TNI sampai dengan pemerintah desa serta masyarakat dan lain sebagainya untuk bersama-sama bergandengan tangan mendukung pemulihan ekonomi di Kabupaten Wonosobo pada masa Pandemi Covid-19”, kata Afif.

“Ada beberapa alasan, kenapa Bulan Dana PMI yang biasanya dilakukan di Pendopo, untuk Tahun 2022 ini dilaksanakan di Desa Gadingrejo, pertama: adalah untuk menunjukkan kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat, mendekatkan PMI dengan masyarakat, tentunya harapan kesepan akan mengurangi apatisme masyarakat terhadap PMI. Untuk itu, saya harap PMI untuk terus meningkatkan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk mampu menyajikan transparansi kepada masyarakat, yang tentunya sesuai dengan Motto PMI “Transparansi Menuju Akuntabilitas”, dengan kolaborasi dan sinergitas antara PMI dengan masyarakat ini akan menjadi menjadi magnet, agar supaya masyarakat dapat mendukung serta berkontribusi maupun mau berkolaborasi secara riil terhadap kegiatan-kegiatan positif PMI”, tambah Afif.

“Perlu saya sampaikan disini, bahwa kedatangan saya dengan Kapolres, Kajari, Kepala Imigrasi, Kepala Pengadilan Negeri, Camat&Sekcam seluruh Kabupaten Wonosobo adalah dalam rangka memberikan support juga memberikan semangat kepada Pak Kades, Pemerintah Desa dan masyarakat Gadingrejo untuk tidak pesimis dengan statusnya sebagai Desa Miskin Ekstrim, harusnya dijadikan sebagai tantangan yang tentunya harus diselesaikan bersama, ini bukan hanya PR Pemerintah Gadingrejo, tapi PR kita bersama, baik Pemerintah Kecamatan, Pemrintah Kabupaten bahkan PR bagi BUMN&BUMD di Kabupaten Wonosobo untuk memaksimalkan CSR-nya dalam mengatasi masalah kemiskinan, bukan hanya untuk mengatasi stunting, rendahnya jamban sehat akan tetapi termasuk anak putus sekolah, namun perlu saya sampaikan upaya tidak berhenti berhenti disitu saja, upaya mengatasi masalah kemiskinan akan kita mulai juga dengan mempriorotaskan pembangunan sarana-prasaran jalan sebagai bagian dalam penyelesaian penanganan kemiskinan, termasuk di Gadingrejo, harapannya dengan sarana-prasarana jalan yang baik akan mendukung peningkatan perekonomian masyarakat, tentunya itu permulaan dimana penyelesaian masalah kemiskinan akan kita lakukan secara menyeluruh dan secara integral termasuk persoalan pendidikan. Untuk itu saya memerintahkan kepada Camat Kepil untuk memastikan alumni SD di seluruh Kecamatan Kepil harus melanjutkan ke SLTP/pendidikan sederajat, termasuk anak yang sudah lulus SLTP/MTS untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA/MA, kita harus benar-benar memegang komitmen, meniru sistem Pencegahan dan Penanganan Covid-19, melalui tracking yang menurut saya sangat efektif mengatasi Covid-19 di Kabupaten Wonosobo”, ungkap Afif.

“Terakhir kepada PMI, saya menaruh harapan besar, agar supaya aksi riil kemanusiaan-nya dapat menyeluruh dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat, maka PMI harus meningkatkan keterjangkauan melalui pembentukan sukarelawan tiap desa, minimal ada 5 personil, ini adalah salah satu bentuk motivasi kepada masyarakat, sehingga kedepan akan terbangun budaya kepedulian dan kemanusiaan dengan sendirinya, ini adalah waktu yang sangat tepat bagi kita untuk bangkit dari Pandemi Covid-19, bukan hanya ekonomi akan tetapi di semua lini”, pungkas Afif.